PETRUS (2) : Gembala Gereja
Pengantar :
Tulisan berjudul PETRUS ini ada tiga bagian, yang masing-masing akan publish secara berseri. Ditulis oleh Bapak Bambang Kussriyanto, tinggal di Malang. Alasan redaksi mempublikasikan tulisan ini karena Stasi Pasar Kemis berlindung pada Santo Petrus. Besar kemungkinan banyak umat yang sudah mendengar maupun membaca kisah tentang Santo Petrus. Namun demikian redaksi berharap semoga tulisan ini membuat perkenalan kita pada sosok Santo Petrus semakin dalam.
-------------------------------------------------------
II. GEMBALA GEREJA
Petrus tampil dominan dalam bab-bab pertama kitab Kisah Para Rasul yang menggambarkan berdirinya Gereja di Yerusalem dan awal penyebaran Injil (Kis 1-2). Peranannya pada hari-hari pertama ini persis seperti yang diharapkan orang sesudah membaca Injil: ia tampil di depan di antara para rasul sebagai guru utama, gembala dan pengambil keputusan bagi Gereja awal.
Kepemimpinannya dilaksanakan dalam berbagai-bagai kesempatan:
1. Sesudah Tuhan naik ke surga, Petrus memutuskan untuk mencari saksi Tuhan yang memenuhi syarat untuk menggantikan Yudas Iskariot, supaya jumlah Rasul genap duabelas (Kis 1:25-26).
2. Pada hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun atas para rasul di ruang atas, Petruslah yang tampil pertama berkhotbah di tengah-tengah orang banyak sebagai ketua pewarta Injil dari Gereja (Kis 2:14-16) dan menyerukan agar mereka memberikan diri dibaptis (Kis 2:37-41).
3. Orang pertama dalam sejarah Kristen harus disembuhkan dalam nama Yesus, disembuhkan oleh Petrus (Kis 3:1-10).
4. Petrus diakui bertindak sebagai pejabat kepala Gereja ketika ia ditangkap oleh Sanhedrin (bersama Yohanes) dan didesak untuk mempertanggungjawabkan ajarannya (Kis 4:1-12)
5. Disiplin Gereja untuk pertama-kalinya ditegakkan oleh Petrus, ketika dua anggota komunitas perdana, Ananias dan Safira, ketahuan berdusta (Kis 5:1-11).
6. Ketika orang-orang Samaria pertama menerima Injil, persetujuan Petrus diperlukan untuk menerima mereka sebagai anggota Gereja dan mendatangkan Roh Kudus atas mereka (Kis 8:14-17).
7. Petrus adalah wewenang Kristen pertama untuk mengajarkan Injil dan membaptis bangsa lain sesudah Tuhan menyampaikan kehendakNya mengenai bangsa lain dalam suatu penglihatan (Kis 10:1-48)
8. Petrus memainkan peran yang sangat menentukan dalam konsili gereja yang paling awal, Konsili Yerusalem (Kis 10). Walaupun yang lain seperti Yakobus memikul peran pemimpin dalam mengajukan strategi pastoral bagi jemaat Kristen (Kis 15:13-21), Petrus sebagai pembicara utama demi iman mengakhiri debat panjang tentang sunat dengan pernyataan ajaran yang tegas : “kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga” (Kis 15:11).
Di luar babak-babak utama ini, hanya sedikit saja pekerjaan dan tindakan Petrus yang dicantumkan dalam Perjanjian Baru. Kitab Kisah Para Rasul menunjukkan bahwa Petrus pergi meninggalkan Gereja Yerusalem ke tempat lain pada awal tahun empatpuluhan (Kis 12:17). Surat-surat Paulus menunjukkan bahwa Petrus menjadi tuan rumah bagi Paulus di Yerusalem sesudah ia bertobat (Gal 1:18) dan untuk beberapa kemudian ia berada di Antiokhia Siria, dan disitu Paulus terpaksa mengecam Petrus karena mengkompromikan Injil karena tekanan orang-orang lain (Gal 2:11-14), dan tampaknya Petrus pernah berada di Korintus di Yunani selatan beberapa waktu sebelum pertengahan tahun limapuluhan (1 Kor 1:12). Dua surat Petrus, yang tampaknya ditulis pada pertengahan tahun enampuluhan, mengungkapkan keprihatinan pastoralnya atas Gereja-gereja di Asia Kecil (1 Ptr 1:1; 2 Ptr 3:1) dan menunjukkan bahwa ia menulis dari Roma (yang disamarkan dengan nama “Babilon” dalam 1 Ptr 5:13).
Bersambung PETRUS (3)
Penulis : Bambang Kussriyanto
Seorang penggemar buku sejak remaja. Banyak baca. Sambil baca buku bahasa asing, menerjemahkan sekalian. Banyak ngobrol. Maka jadi guru, trainer dan konselor. Belajar terus supaya bisa memberi jawaban dalam banyak hal.
Sumber Foto : Istimewa
Komentar
Posting Komentar