Tips menulis laporan kegiatan lingkungan.

Kegiatan menulis tidak harus pakai laptop, sebuah HP android yang kita pegang bisa dipakai. Foto : Team SieKom 

Di setiap lingkungan pasti ada kegiatan rohani dalam rangka jembarke kraton Dalem, mewartakan kerajaan Allah, baik itu kegiatan OMK, BIR, BIA, WK, Koor, doa bersama, BKSN, dst. Juga di tingkat stasi maupun paroki pasti punya kegiatan yang sudah direncanakan dan masuk program kerja. 
Ilustrasi : doa bersama sebuah lingkungan dilanjutkan ramah tamah. Jika kita tulis bisa menjadi berkat bagi yang membacanya. Foto : Team SieKom

Di jaman digital seperti sekarang, acara potret memotret seperti menjadi menu wajib di setiap pertemuan. Alangkah indahnya jika kegiatan-kegiatan tadi juga kita rekam dalam bentuk catatan kecil atau laporan singkat disertai foto yang sesuai. 

Setelah itu kegiatan yang positif tersebut kita sebarkan dan bagikan ke teman, relasi, keluarga supaya berita positif itu turut menaikkan energi positif di semesta ini. Kita tanpa sadar menjadi pewarta untuk banyak orang. Kita yakin dan percaya bahwa kalau kita menebar benih kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan pula. Demikian pula dengan unggahan positif dari kegiatan yang kita lakukan, pasti akan menebarkan kebaikan, rasa syukur, gembira lega, plong, dst.

Tips sederhana ini barangkali bisa membantu dalam membuat tulisan. Kuncinya mau dan rela meluangkan waktu untuk membuat berita/tulisan kegiatan di lingkungan masing-masing maupun tiap seksi di kepengurusan stasi / paroki. Apa pun kegiatannya boleh diangkat untuk dipublikasikan.
Ilustrasi : Rapat pengurus BIA / BIR Stasi Pasar Kemis. Ini juga bisa menjadi berita. Foto : Team SieKom 

Sebuah laporan atau rekaman peristiwa setidaknya mengandung unsur 5W1H. Nah, itu rumusnya. Penjelasannya sbb :  

Sumber foto : Media Indonesia 

1. What - apa, acara apa? Kegiatannya apa? apa yang dikatakan pengurus, umat, pejabat gereja yang penting untuk dikutip?

2. Where - Di mana kegiatan berlangsung? 

3. When - Kapan kegiatan diadakan, hari, bulan, tahun, minggu berapa, sampai jam berapa? 

4. Who - siapa saja yang hadir? Pejabat gereja? Pengurus? 

5. Why - mengapa acara tersebut diadakan? Termasuk apa tujuan dan maksud kegiatan, dalam rangka apa, alasan dsb. Biasanya ini tercetus dari sambutan-sambutan yang hadir. 

6. How - bagaimana? Ini untuk menggambarkan bagaimana suasana kegiatan, suasana di luar atau di dalam gedung, hujan, panas, ramai, lucu, ceria, dst. Juga bagaimana acara ini bisa berlangsung dst. 

Kemudian lampirkan foto-foto yang mendukung acara tersebut. Jangan lupa cantumkan sumber foto bila foto tersebut bukan milik kita sendiri, bukan hasil potret kita.  

Semoga tips kecil, 5W1H ini bisa membantu kita untuk membuat berita / tulisan / laporan pandangan mata. 

Kalau sudah siap, kirim ke Komsos lingkungan atau stasi atau paroki agar dimuat di media yang ada. 

Ilustrasi Majalah Kompak - Sumber Foto : Fans Page Majalah Kompak Agustinus Karawaci.

Medianya, kalau jaman dulu bisa berupa lembaran kertas, koran kecil, ataupun majalah fisik yg diterbitkan Komsos. Kalau sekarang jaman digital ya dimuat di website stasi / paroki yg dikelola oleh Komsos. 

Tips kecil ini ditulis dengan harapan kita semua mulai tergerak untuk menulis sehingga bermanfaat untuk kita pribadi, lingkungan, wilayah, stasi maupun paroki. Kalau ada yang tertarik dan ingin belajar bersama, bisa hubungi penulis dengan senang hati. 

/SieKom 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misa Pelantikan Pengurus Lingkungan Periode 2022-2025 (1)

MALAIKAT AGUNG (3) : RAFAEL

Misa Pelantikan Pengurus dan Dewan Stasi Santo Petrus Pasar Kemis periode 2022-2025